*Widget By Vandy 165
Mencintai diri sendiri boleh-boleh aja. Narsis? Sah-sah saja sih. Tapi kalau sudah berlebihan kok jadi enggak asyik lagi ya. Narsis sejati adalah orang yang sangat mencintai diri sendiri secara berlebihan dan tak peduli pada orang lain. Apakah Anda seorang narsis sejati atau sekadar narsis? Kuis di bawah ini bisa membantu mengukur kadar kenarsisan Anda.
1. Berapa banyak foto diri Anda dengan berbagai pose di ponsel, laptop, dan kamera digital Anda?
a. Sekitar 90 persen. Ada juga sih foto teman-teman, tapi harus ada saya dong.
b. Sekitar 50 persen. Saya juga memasukkan foto-foto keponakan dan teman-teman.
2. Pertanyaan yang sering ke luar dari mulut Anda?
a. Saya masih kelihatan cantik kan?
b. Baju saya sudah oke belum? Rambut saya berantakan ya?
3. Setiap kali Anda bercermin, apa yang Anda katakan?
a. “Gila, saya cantik banget.”
b. “Terima kasih Tuhan karena Engkau memberi wajah saya begitu cantik.”
4. Setiap kali Anda mendapat kesuksesan, baik kecil maupun besar, apa yang Anda lakukan?
a. Mengabari pada keluarga dan teman dekat.
b. Mengabari semua orang yang Anda kenal, termasuk menulis di blog bahwa Anda telah mencapai hal-hal besar (meski enggak besar-besar banget sih). Lengkap dengan fotonya.
5. Ketika seorang teman curhat pada Anda, apa komentar Anda?
a. “Kan sudah saya bilang, kamu sih enggak mau mengikuti kata saya, sekarang rasain aja sendiri.”
b. “Ya sabar saja, saya cuma bisa memberimu nasihat.”
6. Ketika Anda diajak ke suatu tempat oleh seorang teman, apa yang pertama kali Anda komentari?
a. “Tempatnya ramai enggak? Kalau sepi ogah ah, terus ke sananya naik apa? Jangan pernah mengajak naik kendaraan umum ya.”
b. “Bisa foto-foto enggak?"
7. Apa yang membuat Anda tidak pede?
a. “Jerawat kecil di muka. Lebih baik ke dokter kulit dan membatalkan kencan daripada semua orang memerhatikan tuh jerawat.”
b. “Kalau berpakaian tidak sreg alias salah kostum.”
8. Setiap Anda melewati kaca, apa yang Anda lakukan?
a. Berdiri di depan kaca dan tersenyum sendiri.
b. Curi-curi kesempatan untuk berkaca sebentar.
9. Apa yang paling menyedihkan dalam hidup Anda?
a. Orang-orang mengacuhkan Anda.
b. Melihat sahabat Anda kesusahan.
10. Ketika berfoto bersama teman-teman, di posisi mana favorit Anda?
a. “Pinggir dong, biar bisa di-cropping.”
b “Mana saja, yang penting wajah saya kelihatan.”
11. Ingatkah Anda pada ulang tahun teman-teman Anda?
a. “Enggak tuh. Memang perlu ya?”
b. “Hampir semua ulang tahun sahabat dekat, saya ingat.”
Bila Jawaban Mayoritas:
A.Narsis Sejati
Anda sepertinya terlahir sebagai narsis. Anda sangat terobesesi pada penampilan fisik, Anda merasa diri Anda istimewa dan pantas diperlakukan istimewa pula. Seorang narsis sejati juga sulit mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain. Empati Anda sangat kurang terhadap penderitaan orang lain. Yang paling Anda butuhkan adalah kekaguman, pengakuan, dan perhatian lebih dari orang di sekitar Anda.
Kalau sudah pada taraf ini sepertinya Anda harus mengerem kenarsisan Anda. Orang yang narsis habis akan sulit bersosialisasi karena yang ada di kepalanya adalah kepentingan diri sendiri, dan sulit memahami orang lain. Jadi, lebih baik pelan-pelan mulai kikis habis sifat-sifat yang merugikan ini. Kalau tidak bisa, Anda bisa berkonsultasi pada psikolog karena sudah termasuk pada gangguan kepribadian.
B.Cenderung Narsis
Anda belum masuk ke dalam golongan narsis sejati, hanya mencintai diri sendiri. Anda sangat sadar kamera. Dan merasa layak tampil. Itu wajar dan normal. Orang yang mencintai diri sendiri berarti ia mempunyai percaya diri yang tinggi. Bedanya dengan narsis sejati? Ia memuja dirinya sendiri, mencintai citra diri yang ditangkap orang lain. Hal-hal kecil yang mengganggu Anda tidak sampai harus menimbulkan reaksi yang berlebihan.
Anda juga punya empati yang cukup baik terhadap kebutuhan orang lain. Secinta-cintanya pada diri sendiri, Anda masih punya cinta untuk orang lain. Anda tidak kesulitan bergaul karena Anda memperlakukan mereka dengan baik. Tidak berlaku arogan dan memandang sebelah mata terhadap orang lain. Pertahankan sifat baik Anda.
Sekali-sekali janganlah lupa untuk memberi komentar terhadap postingan saya. Biarkanlah penulis merasa sedikit dihargai
0 comments:
Post a Comment